Ini adalah momen di mana tentara Kamboja menggunakan senapan mesin DSHK peninggalan Soviet berusaha untuk menembaki jet tempur Thailand yang melakukan aksi pengeboman ke wilayah Kamboja ini.
Kita bisa melihat antara Kamboja ini menggunakan senjata dari senapan dengan kaliber 12,7* 108 mm. Peluru besar yang dirancang untuk menghancurkan target ringan hingga target menengah. Dalam peran sebagai senjata anti udara darurat, ya jangkauan tembak senapan ini efektif hanya sekitar 1500 sampai 2000 m. Sementara itu, jangkauan maksimum balistiknya bisa mencapai 7 km. Namun tentu saja tidak akurat untuk menembaki jet tempur secepat itu. Meskipun secara teoritis senjata ini bisa saja menembaki jet tempur F16 yang terbang rendah. Namun secara praktik ini tentu saja sangat sulit bahkan mustahil. Ini buang-buang pelor aja ini tentara Kamboja ya kan.
Jika sebuah F16 terbang sangat rendah dan lambat, misalnya saat strafing atau close air support di ketinggian rendah, maka senapan DSHK ini berpotensi mengenai pesawat. Namun potensinya juga kecil. Sejarah menunjukkan pesawat Jet pernah ditembak jatuh oleh senapan mesin berat ketika terbang rendah dan memasuki zona mematikan tembakan darat. Karena senapan kayak gini ya tidak memiliki radar, hanya mengandalkan bidikan infantri yang tentu saja sangat jauh dari kata akurat.
Senapan-senapan ini masih berbahaya bagi helikopter yang terbang rendah ataupun drone. Namun untuk jet tempur sekelas F16 Thailand ini tentu saja hanyalah buang-buang peluru.
Tapi ini jauh lebih baik daripada enggak ada sama sekali, Pak. Ya kan? Karena pada tahun 2025, pertahanan udara Kamboja masih berada pada level yang sangat rendah di kelas ASEAN. Bahkan lebih rendah dari lapisan pertahanan Thailand ataupun Vietnam. Kamboja hanya mengandalkan rudal panggul kemungkinan FN6 China atau bahkan HN5 China generasi yang lebih lama. Jadi memang sepertinya Kamboja ini mesti banyak-banyak nih belanja sistem pertahanan udara. Kalau tahu lawan atau negara tetangganya punya jet tempur yang cukup canggih ya biar enggak plongak-plong ya kan.

这段画面正是柬埔寨士兵使用苏联遗留的DShK重机枪,试图扫射入侵柬埔寨领空执行轰炸任务的泰国战机。
可以看到柬埔寨使用的是12.7×108毫米口径的重机枪。这种大口径子弹原本设计用于摧毁轻中型目标。作为应急防空武器时,其有效射程仅约1500至2000米,虽然弹道最大射程可达7公里,但要击中高速喷气式战机显然毫无准头。理论上这种武器确实可能击中低空飞行的F16战机,但实践中难度极高,几乎不可能实现——柬埔寨军队这完全是在浪费弹药嘛。
如果F16以极低高度和速度飞行,比如执行低空扫射或近距空中支援任务时,DShK重机枪确实存在击中飞机的可能性,但概率微乎其微。历史记载中,喷气式飞机曾因低空飞行进入地面火力杀伤区而被重机枪击落。不过这种武器没有雷达引导,仅靠步兵目视瞄准,精准度自然天差地别。
这类机枪对低空直升机或无人机仍具威胁,但对于泰国F16这个级别的战斗机,纯粹是徒耗弹药罢了。
但话说回来,有总比没有强啊,长官您说是不是?毕竟到2025年,柬埔寨的防空能力在东盟仍处于较低水平,甚至落后于泰国和越南的防御体系。柬埔寨主要依赖中国FN-6肩扛式导弹,甚至可能是更老旧的HN-5型号。看来柬埔寨确实需要大量采购防空系统了,毕竟邻国拥有先进战机时,总不能毫无防备对吧?